Kamis, 06 Oktober 2011

Buat yang Lagi Sakit Hati


Rasa sakit hati itu, walaupun abstrak, tapi dampaknya bisa sangat besar. Sebenarnya justru keabstrakannya inilah yang patut diwaspadai. Banyak banget tindak kriminal sadis yang hanya berawal dari sakit hati. Kita mungkin saja nggak pernah sadar kalau begitu banyak orang yang sakit hati gara2 perkataan atau perbuatan kita. Bisa pula sebaliknya, kita mungkin secara tidak sadar masih menyimpan sakit hati pada seseorang yang kita anggap pernah menyakiti kita.
Berhubung saya orangnya sering mikir, saya sering mengira2 apa sih makna dibalik rasa sakit itu sendiri?
Sebaiknya saya mulai penjelasannya dari luka fisik yang nampak dulu. Rasa sakit secara fisik, menurut kesimpulan saya merupakan tanda bahwa ada bagian tubuh kita yang terluka, nggak bisa menjalankan fungsinya seperti biasa, sehingga harus dilindungi dan diobati agar nggak semakin parah dan nggak ada akses buat kuman masuk. Dengan adanya rasa sakit, treatment kita pada bagian tubuh itu juga jadi beda..diberi antiseptic lah, diperban, juga nggak dipake buat mengerjakan sesuatu yang berat2 agar lukanya nggak tambah parah.
Untungnya sel tubuh kita juga mempunyai kemampuan regenerasi yang bagus. Luka itu akan sembuh kembali dan rasa sakit akan hilang dalam waktu yang relatif singkat, kecuali ada gangguan seperti infeksi atau ketidaknormalan lain.  Luar biasa bukan? Orang yang nggak punya rasa sakit justru malah bahaya, dia bisa2 nggak sadar saat organ tubuhnya ada yg bermasalah dan nggak bisa menjalankan fungsinya seperti biasa.
Saya kira penjelasan di atas sudah cukup menggambarkan pentingnya rasa sakit secara fisik.
 Rasa sakit hati menurut saya jauh lebih complicated. Nggak kentara, obatnya nggak bisa dibeli di apotik dan kapan sembuhnya sangat bergantung pada pihak2 yg terlibat dalam proses terjadinya luka itu sendiri. Rasa sakit hati yang sebenarnya identik dengan emosi adalah salah satu mekanisme manusia untuk mempertahankan diri dan bisa juga merupakan indikasi adanya ketidakberesan perasaan dan pola pikir kita. Fungsinya nggak jauh dengan rasa sakit secara fisik..
Perbedaan terbesarnya adalah, rasa sakit hati lebih controllable. Nggak seperti rasa sakit fisik, yang kalo sakit ya sakit aja, saat orang lain menyakiti atau mengecewakan kita, kita sebenarnya bisa memilih untuk sakit atau tetap baik-baik saja. Susah memang, apalagi untuk tipe orang yang begitu sensitif dan pemikir serta sangat menjunjung tinggi harga dirinya.
Dalam berinteraksi dengan orang lain memang sulit sekali untuk tidak pernah terluka. Manusia, dengan kebesaran egonya sadar atau tidak seringkali menyakiti orang, baik yang dia lakukan benar atau salah. Memuaskan semua orang memang hal paling mustahil. Mungkin saja semakin baik seseorang, malah semakin banyak orang yang benci dan sakit hati. Seperti Nabi kita tercinta, yang mau tidak mau harus "menyakiti"  hati kaum kafir Quraisy yang nggak suka sama risalah yang beliau bawa. Mereka menganggap Nabi pembangkang dan penghianat karena berani menghina sesembahan nenek moyang. Makanya mereka nggak ada hentinya menyiksa beliau. Menghadapi siksaan semacam itu, normalnya orang pasti sakit hati kan? Diajak menuju kebenaran dengan jalan damai kok nyolot gitu...Tapi tidak dengan Nabi, beliau nggak pernah sakit hati dengan kelakuan orang yang selalu berusaha menyakitinya. Bahkan beliau pernah menjenguk dan mendoakan kesembuhan salah satu musuh yang sering melemparinya kotoran. Segala Puji bagi Allah, membicarakan keteladanan manusia satu ini memang nggak akan ada habisnya.
Alangkah senangnya kalau kita bisa menjadi figur seperti itu. Tanpa sakit hati yang berlebihan, hidup akan terasa jauh lebih indah. Rasa sakit hati yang berlebihan itu nggak ada gunanya, cuma jadi penyakit dan bikin hidup nggak tenang. Setiap hari yang dipikirkan adalah bagaimana agar rasa sakit hati kita terbalas. Yang rugi bukan orang yang kita benci, tapi kita sendiri. Selain buang-buang energi, memendam emosi macam itu juga nggak bagus dari segi kesehatan.
Saya baru-baru ini juga merasa tersakiti oleh seseorang. Prakteknya memang nggak segampang itu, melupakan hal buruk yang orang lain lakukan pada kita. Tapi saya berusaha untuk ikhlas. Kejadian itu terjadi bukan karena tanpa sebab. Allah pasti punya rencana lain, dan lagi, bisa saja keburukan yang kita terima merupakan hasil dari sikap buruk kita selama ini. Kuncinya memang ikhlas, sabar dan introspeksi. Yang sudah berlalu biarlah berlalu, biarkan hal itu menjadi pembelajaran agar kita lebih waspada ke depannya. Yakin deh, setelah mendung dan hujan, matahari akan kembali bersinar.
Bagi saya, orang yang terus meratapi masa lalu dan memupuk rasa sakit hati adalah orang yang paling nggak sayang sama diri sendiri. Dia nggak sadar kalau dia sedang menghancurkan dirinya perlahan-lahan karena setiap keburukan yang dipelihara pasti akan menarik keburukan lain.
Sesuatu yang sudah ditakdirkan terjadi memang tetap akan terjadi, tapi kita bisa memilih posisi kita, menjadi orang yang belajar darinya atau hancur karenanya. Inget lho, nggak ada sesuatu yang bisa menyakiti kita selama kita tidak mengijinkannya. Makanya, berikan shield terbaik buat diri kita agar kita tidak terluka. Ikhlaskan jika ada orang yang berbuat kurang baik pada kita, kita doakan semoga orang itu cepet sadar dan nggak adalagi orang yang sakit hati gara-gara dia. Sebenarnya menegur si pelaku secara baik-baik  juga perlu, apalagi jika ada indikasi ketidaksengajaan. Namun saya seringkali memilih diam, karena kultur tempat saya dibesarkan menganjurkan agar lebih banyak diam dan sabar, hehe.
Bagaimanapun saya masih belajar untuk bisa ikhlas atas apapun yang terjadi pada saya. Karena buah ikhlas itu sangat indah dan kita tidak akan pernah tahu seperti apa bentuknya sampai kita sendiri mendapatkannya. Satu lagi pelajaran yang saya dapat, kadangkala kita baru tahu kalau sesuatu hal bisa menyakiti hati begitu hal itu terjadi pada kita. Semoga ke depannya saya nggak melakukan hal itu pada orang lain agar nggak ada lagi orang yang terluka gara2 perbuatan saya.

Jumat, 30 September 2011

Penyakit Si Calon Ayah


Mungkin ada yang pernah denger, kalo ada seorang calon ayah yang ikutan mual-mual, berat badan turun, insomnia dll saat sang istri lagi hamil. Aneh banget kan..Kok bisa gitu sih? Fenomena ini namanya Couvade Syndrome. Ternyata persentasenya lumayan besar lho, sekitar 65% dari seluruh laki2 di dunia.
Kenapa sih hal ini bisa kejadian? Sampe saat ini belum ada kata sepakat dari para ilmuwan mengenai sebab pastinya. Tapi saya dapet satu uraian yang bagus mengenai sindrom ini dari buku Female Brain. Bagi yang ngrasa cewek, kayaknya perlu deh baca buku ini. Menurut si penulis, saat seorang wanita hamil, terdapat perubahan neurokimia dalam otak pasangannya berupa:
1.       Meningkatnya hormon proclatin sebanyak 20%. Hormon proclatin ini hormone “pengasuhan”. Ini bekal luar biasa yang diberikan pencipta kita untuk melindungi makhlukNya yang baru datang ke dunia.
2.       Meningkatnya kadar hormon stres kortisol. Peningkatan hormon ini ternyata meningkatkan kewaspadaan dan kepekaan. Fungsi  ini berkaitan dengan tugas si calon ayah untuk melindungi keluarganya, khususnya si calon anggota keluarga baru.
3.       Level testosterone (hormonnya cowok) calon ayah akan menurun, namun esterogen (hormonnya cewek) malah meningkat. Perubahan ini mendorong otak mereka untuk membentuk ikatan emosional dengan si bayi. Level testosterone yang rendah membuat mereka peka terhadap suara rendah seperti tangisan bayi meskipun tidak sepeka si ibu. Selain itu, rendahnya hormon ini juga menekan dorongan seks selama masa ini.

Nah, mungkin perubahan2 hormon dalam otak itu levelnya beda bagi tiap cowok. Bagi mereka yang peningkatan Proclatin-nya lebih banyak dan penurunan testosteronnya lebih signifikan dibanding kebanyakan cowok lain, Couvade Syndrome  cenderung terjadi.

Trus, sebenarnya apa sih pemicu utama dari perubahan senyawa kimia di otak cowok pada masa itu?
Diduga kuat pemicunya adalah feromon yang dikeluarkan si ibu. Secara diam2, bau yang dikeluarkan wanita hamil telah mendorong pasangannya untuk menjadi seorang ayah yang pengasih dan penyayang. Subhanallah banget deh…

(sumber: Female Brain-Louann Brizendine)

Senin, 22 Agustus 2011

Perempuan, sasaran empuk kapitalis



“Eh jeng, tas saya itu harganya 5 juta lho”, kata seorang ibu di tempat kerja saya sambil menunjuk tas kulit berwarna coklat yang tergeletak di pojok ruangan. “Waaah, tas mahal itu memang beda ya”, ibu yang lain menimpali. Lalu si ibu pemilik “tas 5 juta” menambahkan “besok deh saya bawain yang Gucci, soalnya saya sering ikut Dharma Wanita sih, di Dharma Wanita mana ada yang pake tas harga 1 jutaan…”
Dialog ibu-ibu tersebut memaksa saya melirik tas hitam yang sudah saya lima bulan lebih. Weits, 5 juta, 100 kali lipat harga tas saya. Gaji saya satu bulan pun tidak sampai segitu. Mungkin kelihatan  pathetic, tapi bagaimanapun saya bangga bisa bertahan menjadi diri sendiri, tidak menjadi korban kapitalis. Oh ya, saya sama sekali nggak sirik dan kalaupun saya diberi rejeki berlebih, lebih baik dipakai buat keperluan lain atau buat invest.
Saya sering heran mengapa manusia jaman sekarang yang notabene lebih pintar, terutama wanita, begitu gampang dicuci otaknya. “Gue pakai Hermes lho, handmade sih, jadi pesennya bisa bertahun-tahun..si Victoria Beckham aja pake, gue kan pengen kayak dia.” Mungkin ada fashionista yang berkomentar demikian.
Tapi apa benar dengan memakai Hermes anda serta merta jadi kayak Victoria Beckham?
Tetep jauh kaliii (maaf, realistis aja)..Anda tetaplah diri anda yang sekarang, dan pasangan   anda tidak pula tiba-tiba menyerupai David Beckham. Okelah kalau penghasilan anda besar, hal itu tak masalah. Namun bagaimana dengan yang berpenghasilan pas pasan, dibela2in kredit hanya demi membeli sebuah gengsi bernama Hermes, Luois Vuitton, Burberry, Mulberry? No comment deh. Bagi yang berpenghasilan lumayan pun, ada baiknya tidak terlalu ngoyo mengoleksi merek2 mahal tersebut, punya satu saja cukup, budget untuk membeli yang kedua, ketiga dan seterusnya bisa anda tabung, sumbangkan atau digunakan untuk hal2 lain yang lebih perlu. Benar kan?
Ini baru tas, teman..hanya sepersekian persen dari total kebutuhan para wanita modern. Bagaimana dengan make up, baju, aksesoris, makanan, gadget, kendaraan dll? Apakah niat anda dalam membeli kebutuhan berupa item2 tersebut semata-mata atas nama gengsi atau memang diperlukan. Jika anda lebih mengedepankan gengsi, anda benar2 patut dikasihani. Kalau tidak, selamat deh,..namun jangan keburu senang, anda sewaktu-waktu juga bisa menjadi seperti mereka.
Hmm, jika ditanya, hal apa yang paling adiktif di dunia ini.. saya pikir semua setuju dengan jawaban saya : materi. Hal ini benar adanya, sebanyak apapun materi yang kita punya, tak akan pernah cukup selama kita belum bisa bersyukur, selalu saja ada materi yang ingin kita kejar. Efek yang ditimbulkan sama dengan minum air laut, semakin diminum semakin haus dan akhirnya sampai batas tertentu akan membahayakan kesehatan si peminum. Demikian halnya dengan orang yang kecanduan materi, semakin lama kesehatan mentalnya semakin terancam.
Mengenai para pemilik brand-brand terkenal itu, saya tidak menyalahkan niat mereka mencari uang, hanya saja saya tidak setuju dengan cara mereka yang sengaja mencuci otak dan menanamkan mindset yang salah kepada si calon konsumen. Kebanyakan dari mereka bekerja sama dengan media, public figure, pengamat mode dan kadang penguasa, kolaborasi yang sangat manis. Alhasil siapa yang tidak memakai produk mereka akan dicap kampungan dan tidak modis. Siapa sih yang mau disebut demikian? Maka berlomba-lombalah orang mengekor mereka. Mungkin sebagian ada yang memilih produk branded karena mengedepankan kualitas, tapi saya sangsi ada berapa banyak sih orang yang berpikiran begitu, sisanya adalah tipe yang pertama karena kualitas barang lokal banyak yang tak kalah dengan produk asing. Sadarkah kalian, mereka para kapitalis itu hanya mengeruk uang kalian sebanyak2nya dan barang2 branded yang kalian banggakan lah mesin pengeruknya. Mereka tidak pernah peduli dengan kalian.
Orang yang diperbudak mode, tidak akan pernah menjalani hidupnya dengan tenang, otaknya selalu dipenuhi dengan hal-hal yang nggak penting seperti tas Prada dan Hand Phone keluaran baru, mobil yang dirasa sudah ketinggalan zaman karena sudah nggak ditayangkan iklannya, baju yang dirasa sudah tidak layak pakai karena sudah pernah dipakai lebih dari dua kali,etc. Mungkin contoh saya agak ekstrim, tapi percayalah hal itu memang terjadi, yang berbeda hanyalah kadarnya pada tiap-tiap orang. Tanpa sadar orang tipe tersebut mulai menjudge seseorang dari penampilannya dan apa yang ia pakai, bukan “isi” orang tersebut. Sebenarnya mereka juga melakukan hal yang sama terhadap diri mereka, merasa tidak PD dan kurang tanpa barang-barang branded. Itu artinya mereka menilai diri sendiri tidak lebih berharga dari barang-barang branded tersebut dan rela kehilangan jati diri mereka yang sebenarnya.

Pendukung Kapitalis
Saya pernah membaca sebuah buku karangan Philip van Munching. Di dalamnya ia mengibaratkan jika Hollywood adalah sebuah kedai es krim, maka kedai es krim itu hanya akan menjual es krim dengan satu rasa, vanilla. Buktinya bisa kita lihat di sampul majalah2 mode masa kini dimana wanita-wanita yang menjadi “dagangan” mereka pada hakikatnya sejenis, tipikal barbie. Persepsi mereka tentang wanita cantik itu ya tidak jauh dari yang berbadan tinggi, langsing, pirang, pinggang kecil, boo*s besar, pantat berisi, make up tebal dan tak ketinggalan rangkaian produk-produk keluaran rumah mode kelas dunia, mulai dari ujung kaki sampai ujung rambut. Cantik itu seperti itu, dan para pria hanya akan menyukai wanita yang begitu, titik. Para wanita yang termakan propaganda itupun lupa betapa berharganya mereka. Mereka lupa, mereka diciptakan memang sudah dari sananya cantik hanya saja berbeda, baik dalam bentuk tubuh, warna kulit, rambut dan tentu saja daya tarik karena tiap individu pada dasarnya unik. Semuanya ingin menjadi sama seperti si cewek dalam sampul majalah.
Wanita yang sudah terdoktrin “cantik itu ya seperti barbie” akan rela merogoh uang berapa saja demi mendapatkan keinginan mereka. Inilah yang dimanfaatkan kapitalis, mereka mengeluarkan bermacam-macam produk perawatan tubuh dan pelangsing dengan iklan yang gencar dan persuasi yang berlebihan. Contohnya, produk penghilang selulit. Selulit itu hal yang sangat lazim dan bahkan para bintang hollywood pun memilikinya. Pokoknya selama jaringan lemak itu ada selulit akan hadir dan tidak ada cara yang dinilai cukup ampuh untuk menghilangkannya, setidaknya hingga saat ini. Itulah kenyataan yang dikemukakan para ilmuwan. Akan tetapi produsen obat penghilang selulit dimaksud mengabaikan fakta tersebut. Mereka berusaha menanamkan pikiran melalui iklan dll bahwa selulit itu mengurangi kecantikan seorang wanita dan produk merekalah yang paling ampuh untuk membasminya. Dengan ditambah iming2 diskon yang sebenarnya tidak pernah ada, maka berbondong-bondonglah para wanita membelinya. Karena memang tidak sesuai dengan fakta yang ada, maka produk itu tidak banyak membantu mewujudkan keinginan mereka memiliki kulit yang mulus tanpa selulit. Merekapun kesal, merasa selulit adalah kutukan. Baguslah, setidaknya mereka tidak akan berani memakai baju terbuka di tempat umum. Kalo masih nekat..capedeh. Hal yang sama terjadi dengan kasus produk pelangsing. Mindset yang ditanamkan si produsen dan antek2nya begitu berlebihan. Seorang yang sangat berpengaruh di dunia mode di Amerika sana bahkan pernah berkata “Tidak ada orang cantik yang gemuk”, Parah kan? Para rumah mode terkenal kemudian mengamini ucapan orang tersebut dengan hanya mengeluarkan size kecil untuk pakaian yang diproduksinya. Dengan demikian jika ingin memakai produk mereka, si konsumen tidak punya pilihan lain selain menjadi kurus (tentunya mempunyai banyak uang juga). Itulah mengapa sekarang banyak ditemukan kasus Anorexia Nervosa dan Bulimia. Na’udzubillah.

Menjadi Dirimu Sendiri
Saya benar-benar miris melihat saudara-saudara perempuan saya menjadi budak kapitalis. Menurut saya hal seperti ini sudah bisa dikategorikan sebagai penyakit mental, karena salah satu ciri penyakit mental adalah si penderita tidak merasa kalau dirinya sakit, tetapi orang lain dapat dengan jelas melihatnya. Seseorang yang menjadi budak mode susah dikritik atau diingatkan oleh orang lain mengenai sikapnya yang terlalu paranoid terhadap penampilan, bahkan cenderung menganggap aneh orang yang tidak sepaham dengan mereka.
Saya akui, saya bukan tipe orang yang menutup mata pada perkembangan mode. Seperti wanita lain, saya juga suka keindahan, dan bukanlah Allah mencintai keindahan?.. Tetapi ada baiknya kita lebih selektif, mana yang cocok dengan kita dan mana yang tidak. Dengarkan hati nurani, jangan hanya karena ingin dicap modis anda mengorbankan segalanya. Apa sih yang kita dapat dengan menjadi seorang penggila mode, mode akan terus berkembang nggak ada habisnya. Kita akan capek juga lama-lama. Lagi pula tidak semua jenis barang cocok dengan kita dan jika dipaksakan bukannya akan mengundang pujian, malah sindiran dan kasak-kusuk di belakang yang datang. Satu lagi teman, memanjakan mata orang lain dengan keindahan itu perlu, tapi memanjakan hati orang lain dengan akhlak yang baik juga tidak kalah pentingnya. Jadi daripada seluruh uang, waktu dan energi kita habis untuk mempermak penampilan luar, mari kita gunakan sebagian untuk memperbaiki penampilan kita dari dalam. Insya Allah kecantikan dari dalam itu yang hakiki, yang tidak akan luntur seiring berjalannya waktu layaknya kecantikan jasmani.

Zat Diuretik (Part II) : Kok aku jadi pengen pipis terus kalo abis mimum Teh ya?



Manfaat Zat Diuretik
Zat diuretik dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah kesehatan disebabkan kemampuannya mengurangi cairan tubuh. Bagi penderita hipertensi, berkurangnya cairan tubuh melalui urin menyebabkan kandungan air dan garam dalam darah menurun sehingga tekanan darah berkurang serta kerja jantung menjadi lebih ringan. Selain itu penderita edema (menumpuknya cairan pada  jaringan tubuh) sering pula memanfaatkannya.
Efek Buruk
Sebagian orang ada yang cukup nekat menggunakan obat diuretik dalam diet instan mereka. Zat diuretik  memacu keluarnya cairan tubuh dalam skala yang cukup besar, dengan berkurangnya cairan tubuh, berat tubuh juga akan berkurang. Namun pengurangan berat tubuh ini tidak permanen dan justru akan membahayakan kesehatan orang yang bersangkutan. Adapun bahaya yang ditimbulkan oleh penggunaan obat diuretik yang berlebihan adalah:
a.       Jadi pengen pipis terus (ini efek paling ringan)
b.      Arrythmia (detak jantung tidak normal)
c.       Abnormalnya larutan elektrolit tubuh
d.      Kelelahan ekstrim
e.      Kram otot
f.        Pusing, mata berkunang-kunang
g.       Penglihatan kabur, linglung, sakit kepala,dan keringat berlebih
h.      Dehidrasi
i.         Demam, sakit tenggorokan, batuk, telinga berdengung, pendarahan atau memar yang tidak lazim, dan berkurangnya berat badan secara cepat dan berlebihan.
j.        Kehilangan nafsu makan, mual dan kram otot.

Jika setelah mengkonsumsi obat-obatan diuretik Anda mengalami gejala di atas, segera panggil dokter, bukan saya!!

Oh iya, artikel ini saya buat bukan untuk mematikan pasaran starbuck, teh botol sosro, penjual semangka, mentimun, dll. Side effect yang saya sebutin tadi hanya terjadi pada kasus penggunaan obat diuretik yang berlebihan atau tanpa resep dokter, jadi yang ingin minum teh atau makan semangka silakan dilanjutkan kegiatannya.

Sumber:
Wikipedia
Gambar : http://robbieandrean.blogspot.com/2011/07/kebelet-pipis-di-jalan-hubungannya.html

Minggu, 21 Agustus 2011

Zat Diuretik (Part I) : Kok aku jadi pengen pipis terus kalo abis mimum Teh ya?

Zat Diuretik: Kok aku jadi pengen pipis terus kalo abis mimum Teh ya? (Part II)




Pasti banyak yang ngeluh gitu kan? Termasuk saya, bahkan saya akan menghindari minum teh di detik-detik terakhir saat akan ujian atau melakukan perjalanan jauh. Tahu sendiri kan gimana aduhai-nya aroma toilet sarana transportasi kita (asumsi:perjalanan dilakukan bukan dengan kendaraan kelas VVIP).

Pokoknya apapun keadaannya, rasa kebelet pipis yang berlebihan tetep nggak nyenengin. FYI, keadaan demikian salah satunya disebabkan oleh konsumsi zat diuretik. Apa itu zat diuretik? Daripada  penasaran, mending bahas aja apa itu zat diuretik, macam-macamnya, manfaat serta efek sampingnya.

Apa itu zat diuretik?

Zat diuretik atau dikenal juga dengan nama Water Pills, adalah zat yang meningkatkan pengeluaran air dari tubuh melalui air seni. Saat air yang tidak dibutuhkan tubuh sedang dalam proses untuk dikeluarkan, sebenarnya tubuh masih menyerap sebagian cairan tersebut, namun adanya zat diuretik menghambat penyerapannya. Alhasil, cairan berlebih itu langsung bablas tanpa terserap lagi oleh tubuh dan kita pun lebih produktif dalam menghasilkan urin.

Macam zat diuretik

Semua zat yang merangsang penambahan volume air seni dikategorikan sebagai zat diuretik. Macamnya banyak sekali, terdiri dari berbagai senyawa kimia yang tidak perlu saya sebutkan di sini. Bukannya saya menyepelekan tingkat inteligensia kalian semua. Saya cuma nggak mau blog ini saingan sama Wikipedia (ngeles).
Saya cuma ingin berbagi macam bahan makanan yang mengandung zat diuretik yang seringkali kita jumpai (natural diuretics), antara lain
·         Minuman yang mengandung caffeine seperti teh dan kopi
·         Cranberry
·         Cuka sari apel (apple cider vinegar)
·         Mentimun
·         Semangka, selada air, bit, artichoke, oat dan bahan-bahan lain dengan kandungan air cukup banyak untuk merangsang produksi urin.

Zat Diuretik II : Kok aku jadi pengen pipis terus kalo abis mimum Teh ya? (Part II)

Cara menghitung dengan jari di berbagai negara


Let's talk about gesture : Cara menghitung dengan jari di berbagai negara 

Jari kita fungsinya emang banyak banget, teman. Bentuknya yang bercabang banyak kayak tentakel gurita memungkinkannya menjalankan banyak fungsi, salah satunya menghitung. So, kali ini kita bakal ngomongin gesture manusia dalam menghitung dengan jari di berbagai negara.

a)      Indonesia dan mayoritas negara2 lain (ini yang paling lumrah)

Pada saat hitungan belum mulai, jari mengepal. Begitu menunjukkan angka 1, jari telunjuk dikeluarkan, hitungan kedua jari tengah menyusul, hitungan ketiga giliran jari manis muncul, keempat jari kelingking dan pada hitungan kelima baru si ibu jari unjuk gigi.

b)    Perancis
Kalo di Perancis, hitungan pertama tidak dimulai dari jari telunjuk, tapi ibu jari. Hitungan kedua jari telunjuk, tiga jari tengah, keempat jari manis dan terakhir si kelingking.

c)    Jepang
Di Jepang kebiasaan menghitung dengan jari lebih aneh. Yang sering liat anime atau dorama mungkin nyadar dengan gaya berhitung orang Jepang. Hitungan dimulai dengan telapak tangan terbuka lebar. Saat memasuki hitungan kesatu, ibu jari dilipat, hitungan kedua jari telunjuk ikut dilipat, dan seterusnya hingga saat masuk hitungan kelima posisi tangan mengepal. 

Segitu dulu infonya, jika ada yang mau menambahkan silakan. Kalau dalam urusan hitung menghitung, jari memang banyak banget membantu. Makanya tempat-tempat seperti kursus sempoa dan jarimatika menjamur. Tapi tentu saja kita tidak akan membahas hal itu di sini, itu di luar konteks.

Sumber: buku dan artikel yang pernah dibaca penulis.
Hi, welcome to my blog...
Saya harap blog ini bisa dijadikan ajang berbagi ilmu.
Saya pecinta sains, psikologi, seni dan bahasa asing, jadi isi blog saya kemungkinan tidak jauh dari hal-hal tersebut..
Semoga bisa bermanfaat buat semuanya...