Tampilkan postingan dengan label psikologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label psikologi. Tampilkan semua postingan

Senin, 18 Juni 2012

What your favorite color tells about you


Have you ever had color personality test?
I had, and I really enjoyed it. Taking some personality tests helps you understand yourself better, that's what I guess. It just takes some simple steps, choose what color you love the most...You'd be told about who you are according what color you chose. If you believe it's nothing but a lie, please cool down...just have it for fun :)

From the picture shown above you may know that I'm a green addict.
I love all colors but green seems always winning my heart. Don't worry, I'm not that kind person who's wearing all green stuff from head to toe.
Here's what the personality tests I took said about green lovers:

"Green is the color of healing. Green want to help every one. These people can usually be found in the medical profession or some occupation which helps people. Preferring to watch rather than to become involved in others business, they usually keep their thoughts secret. Others see them as good listeners because of this quality. This characteristic makes them wonderful counselors." (I don't know whether it's true or not, only my close friends could tell me that)


"Greens make others feel at home in their house by putting them at ease immediately. They try to take care of others and they want harmony in every one's life. Greens make the best of friends because they are jovial, caring and can keep a secret." (Keeping a secret? I find myself trying hard to do this untill I slip it out by accident ...sorry, pals)


"In order for Greens to feel good about themselves, they have to be helping someone or something. Nurturers by choice, they are the ones who take care of other people, animals and plants." (Actually I'm scared of so many animals, especially something biting and furry, though I think they're cute)


(See what it says about other colors here


Do you have some fun?
If you do, you'd also like:
http://www.care2.com/greenliving/favorite-color-personality.html?page=1
http://www.empower-yourself-with-color-psychology.com/personality-color.html

XOXO, Sobakatsu

Jumat, 30 Desember 2011

I hate myself


Akhir-akhir ini banyak sekali orang berteriak begitu, mati2an menjadi orang lain yang dirasa lebih baik dari dirinya..dari segi fisik maupun kepribadian.
Saya sendiri beberapa kali mengalaminya..saat ada orang yang tersakiti oleh sikap saya, saat ada masalah yang tidak bisa saya tangani. “Andai saya bisa seperti si A, yang selalu terjaga kata-katanya; Andai bisa seperti B yang bisa berpikir kreatif; Andai bisa seperti C yang begitu mudahnya menyesuaikan diri di lingkungan baru..dan beribu-ribu “andai” lain.
Saat ada orang yang berusaha memuji kelebihan saya, pikiran saya justru berbisik “Halah, itu mah biasa..banyak orang yang lebih hebat dari saya kok”...atau yang lebih parah “halah, bohong...basa basi doang tuh”, hehe.
Kalau dipikir parah juga ya...lama2 bisa krisis identitas nih, hehe
Setelah direnungi, ternyata kekurangan kita dan kelebihan orang lain itu tak terhitung…semakin kita memikirkannya, semakin menjadikan kita pribadi yang nggak bersyukur.
Karenanya, sekarang saya berusaha (mati2an) belajar menjadi pribadi yang bersyukur, yang menerima diri saya apa adanya. Karena jika saya saja benci diri saya sendiri, bagaimana orang lain menyukai saya?
Kita semua dilahirkan tentunya dengan banyak kelebihan,…gratis dari yang kuasa. PR  kita adalah  menemukan, mengasahnya dan memanfaatkannya untuk kepentingan umat.
Nanika o suru tame ni umareta kita hazu da” – Moumoon, Tiny Star.
(Kita dilahirkan pasti karena ada suatu maksud)
Nah, mumpung mau tahun baru dan lagi pada gencar2nya bikin resolusi (sebenarnya resolusi bisa dibikin kapan saja kok, :D)… kita masukin yuk satu poin yang kayaknya sepele  : lebih menerima diri sendiri dengan segala keterbatasannya.
Kalau sudah bisa legowo dengan kelemahan diri, kelebihan  pun akan segera kita sadari. Hasilnya, kita bisa menjadi pribadi yang lebih bersyukur dan yang tak kalah penting: bisa menjadi diri sendiri..Show them your true color!!!

Rabu, 28 Desember 2011

If he cheated with you, he’ll cheat on you


Saya pertama kali baca kata2 itu di buku “He’s just not that into you”. Dari situ saya sedikit ngeh kalo kebanyakan cowok itu player. Nggak semua lho ya...tapi kebanyakan. Saya tiba2 inget kata2 ini karena secara kebetulan hal ini terjadi pada salah satu saudara saya. Beberapa bulan yang lalu, saudara saya(cewek) ketemu dengan kawan lamanya (cowok). Saat itu si cowok sudah punya pacar tapi kemudian ngejar2 saudara saya itu secara terang2an. Saya sempat curiga waktu saudara saya cerita, tapi lebih memilih diam, membuang pikiran macam2 dan tanpa sadar membiarkan saudara saya masuk perangkap cowok itu.
Intinya si cowok ngeyakinin saudara saya, bahwa dia sebenarnya ingin putus sama pacarnya. Dia bilang dengan gaya yang bikin saudara saya simpatik, kalau dia mempertahankan hubungannya dengan si cewek cuma buat menjaga agar si cewek tetap pada koridor yang bener (?). Kesimpulannya, pacar si cowok itu labil dan ngancem mau macem2 kalau diputusin gitu. Si cowok bersikap seolah berada pada kondisi yang  begitu sulit. Saya nggak tahu bagaimana akhirnya hingga saudara saya luluh sama cowok, mereka pun pacaran. Awalnya baik-baik saja, yang saya lakukan hanya mengawasi mereka dari kejauhan, hallaaah...Namun beberapa minggu terakhir, ada yg aneh dengan saudara saya itu.
Saya mulai memancing saudara saya itu untuk cerita. Awalnya dia diam saja, sampai kemudian ceritanya tumpah sendiri, si cowok selingkuh...sama mantannya yang dulu. Saya cuma bisa ngurut dada. Well, they deserve each other...Cowok baik2 cuma untuk cewek baik2 dan sebaliknya kan?
Saya cuma bisa bilang ke saudara saya kalau cowok player gitu nggak pantes buat dia, she deserves better. Teruus yang lebih penting, jangan memulai suatu hubungan dengan ketidakjelasan. Kalau orang yang mendekati Anda masih ada hubungan dengan cewek lain..apapun alasannya, please save yourself...get rid of him. Pada dasarnya cowok yang selingkuh selalu bilang kalau dia ada masalah dengan pasangannya, apapun itu...janji bakal mutusin hubungan dengan si pasangan, tapi kondisinya tidak memungkinkan..skenario tunggal. Seorang  teman saya juga ada yang “terperangkap” hubungan semacam ini dengan suami orang, nah lho...Si cowok berkali2 negasin kalo dia nggak cinta sama istrinya dan suatu saat pingin cerai ma si istri, Astaghfirullah. FYI, si cowok dah punya anak tiga. Kok bisa sih nggak cinta tapi bisa punya anak tiga. Ada yang bisa bantu jawab nggak?
Kalau Anda sampai jatuh ke tangan cowok macam ini, congratulation..you’re a part of his game, just wait till he dumps you and runs into another girl. Makanya, jangan biarin ada celah sedikitpun.  Jika Anda merasa dalam hubungan seperti ini, segera tarik garis yang tegas apakah Anda ingin menyelamatkan diri anda atau membiarkan diri Anda masuk dalam siklus permainannya. Pokoknya, Men like to play...be sure you’re not a part of his game. So, watch out girls! If he cheated with you, he’ll cheat on you. Jika Anda bersedia dijadikan objek perselingkuhan, suatu saat Anda akan jadi korban perselingkuhan...di tangan cowok yang sama.

Senin, 17 Oktober 2011

Art of Manipulating


         Maaf kalau judulnya rada kontroversial. Saya bukan ahli memanipulasi,  tapi hal ini tidak menghalangi saya untuk sedikit berbagi ilmu dalam hal “memanipulasi” orang. Memanipulasi??? No way..yang ngrasa masih waras mungkin banyak yang jawab gitu. Tunggu dulu, sebenarnya dalam berkomunikasi secara tak sadar kita sering “memanipulasi” orang agar maksud atau tujuan kita tersampaikan dan terpenuhi. Okelah kalau tujuannya baik. Masalahnya walaupun manusia pada dasarnya baik, ada juga yang punya penyakit di hatinya dan memanfaatkan orang untuk bertindak sesuai keinginannya. Nah, tips untuk menghindari hal inilah yang akan sedikit saya paparkan. Oh, iya, tulisan ini saya buat setelah membaca sebagian isi buku “Get  Anyone to do Anything” karangannya David J. Lieberman.
A. Cara mengetahui isi pikiran orang
         Cara yang saya maksud bukan seperti yg biasa dilakukan para mentalist semacam Dedy Corbuzier , jadi semua orang bisa mempraktekkannya.  Cara ini cukup dilakukan dengan bermodalkan ucapan. Dari sini diketahui apakah seseorang sedang menyembunyikan sesuatu, berusaha menipu Anda atau tidak. Yang perlu dilakukan adalah beri pertanyaan pada orang yang Anda curigai, tentunya yang tidak bernada menuduh, melainkan menyinggung pokok permasalahan yang ingin Anda ungkap.
Contoh kasus:
·       Seorang istri curiga bahwa suaminya telah berselingkuh. Si istri yang ingin mengetahui kebenarannya cukup bertanya “Sayang, kamu tahu rekan kerjaku Pak X  nggak, kayaknya dia selingkuh sama teman seruangannya deh..”. Setelah itu, tinggal dilihat reaksi si suami. Jika si suami mengajukan pertanyaan atau terlihat tertarik dengan topik itu, hampir bisa dipastikan dia innocent.  Tapiiii, kalo si suami tiba-tiba kelihatan nggak nyaman dan berusaha mengganti topic pembicaraan..bisa disimpulkan sendiri he feels guilty..Lihat aja gesture-nya, tubuh nggak bisa bohong kok.
     Cara ini hampir nggak ada efek sampingnya. Lain halnya jika si istri langsung menuduh. Jika si suami nggak bersalah, tuduhan hanya akan memperburuk kondisi rumah tangga mereka. Iya kan?
      Cara ini bisa diterapkan juga pada kasus lain seperti jika ada orang yang Anda anggap “menusuk dari belakang”. Pada kasus ini Anda bisa member pertanyaan pada si suspect,”Hey, sepupuku ngerasa ada yang nyebarin aibnya di belakangnya deh, kamu bisa kasih saran nggak buat sepupuku, biar si teman berhenti ngelakuin hal itu?”.Nah, gampang kan..jika si tersangka ngrasa salah, dia bakal kelihatan nggak nyaman. Kalaupun dugaan Anda meleset, nggak ada yang pihak manapun yang tersinggung. Oh ya, kalau bisa buatlah perkataan Anda senatural mungkin. Dan yang nggak kalah penting, sedikit kemampuan akting dibutuhkan di sini.
B.  Agar siapapun menyukai Anda
       Kayaknya siapapun butuh tips ini deh, terutama yang pekerjaannya membutuhkan skill nego yang tinggi.  Makanya saya ingin share tips ini yang notabene “basic rules” dalam pergaulan agar bisa disukai orang, tanpa “menjilat” tentunya (I hate sycophant).

·         Hukum pergaulan : Jika ingin disukai seseorang, bicaralah padanya saat perasaannya sedang baik, atau dia sedang senang akan sesuatu.
·        Sering menampakkan diri : Penelitian menyebutkan, semakin sering Anda berinteraksi dengan seseorang, semakin dia menyukai Anda.
·         Saling menyukai : Jika Anda ingin disukai seseorang, Anda harus tunjukkan padanya bahwa Anda menyukainya dan menghormatinya.
·         Persamaan : Persamaan dan kebersamaan itu, tak bisa dipungkiri menghasilkan rasa suka. Maka, jika Anda ingin seseorang menyukai Anda, usahakan perbanyak bicara mengenai hal yang sama-sama kalian sukai atau sesuatu yang sama-sama kalian miliki.
·         Cara menarik simpati seseorang : buatlah orang itu nyaman berada di dekat Anda
·         Menyesuaikan diri : Penyesuaian diri menciptakan kepercayaan dan  jembatan psikologis antara Anda dan orang lain. Hal yang bisa disesuaikan adalah sikap dan gerak tubuh serta gaya bicara.
·         Biarkan dia membantu Anda : Untuk membuat seseorang menyukai Anda buatlah ia melakukan sesuatu untuk Anda, bukan dengan Anda melakukan sesuatu untuk dia. Melakukan sesuatu untuknya memang sangat penting, tapi berdasarkan penelitian, hal yang membuat dia menyukai Anda adalah saat dia bisa melakukan sesuatu untuk Anda.
·         Saya hanyalah manusia biasa : Tampil terlalu sempurna tidak serta merta membuat Anda disukai. Justru dengan tampil apa adanya dan tidak terlalu “jaim” akan membuat orang merasa lebih dekat pada Anda.
·         Sikap positif : Percaya diri dan sikap positif terhadap hidup jelas akan membuat Anda menjadi magnet yang menarik perhatian orang. Sebaliknya sikap negatif seperti pemurung, suka mengeluh dll akan membuat orang enggan berada di dekat Anda.
     Nah, kayaknya udah lumayan banyak nih pembahasannya. Sebenarnya masih banyak hal lain yang menurut saya perlu dibahas, tapi berhubung keterbatasan waktu…saya pamit undur diri dulu. Jika ingin  tahu versi lengkapnya, silakan baca buku “Get  Anyone to do Anything” karangannya David J. Lieberman, atau “Agar Siapa Saja Mau Melakukan Apa Saja untuk Anda” untuk versi Bahasa Indonesianya. See you later,  semoga tulisan ini bermanfaat.. :)