Kamis, 09 Februari 2012

Cantik Itu.... (Definisi Cantik Lintas Wilayah dan Zaman)


Apa sih sebenarnya definisi cantik itu? Yang jelas jawabannya beragam di tiap belahan dunia dan tiap zaman. Lalu adakah standar mutlak bagi sebuah kecantikan? Sebelum kita  cari tahu, saya ingin sharing tentang kecantikan di berbagai belahan dunia, dahulu maupun sekarang.
Suku Padaung (Myanmar)

Cewek cantik itu yang lehernya panjang. Sejak umur 5 tahun, leher mereka dipasangi semacam gelang dan jumlahnya bakal bertambah seiring bertambahnya umur. Banyaknya gelang juga menjadi tanda seberapa kaya keluarga si gadis, dan yang lebih penting, bisa berguna untuk menarik “good husband”. Tapi saat ini banyak juga cewek suku Padaung yang memakai gelang untuk keperluan komersil, misalkan untuk menarik para wisatawan.
China (Jaman Dinasti Tang hingga Dinasti Qing)


Sudah pernah dengar tentang Chinese Foot Binding atau Pengikatan kaki di China kan? Dulu, kaki kecil di China dianggap cantik . Untuk mendapatkan kaki “cantik”  tersebut, kaki perempuan China  ditekuk dan diikat  serta dipakaikan sepatu yang sangat sempit. Tak jarang kaki tersebut malah terinfeksi,atau membusuk sehingga berujung pada kematian. Tradisi ini berlangsung selama lebih dari 1000 tahun (618 M – 1911M). Tradisi kejam yang menyebabkan sekitar  satu milyar perempuan China ini menderita kemudian dilarang sama sekali oleh Sun Yat Sen.

 source : http://retnodamayanthi.wordpress.com/2008/06/07/chinese-foot-binding-mengikat-kaki-china/
 
Suku Hima, Uganda

Suku Hima di Uganda, hingga sekarang beranggapan bahwa “Fat is Beautiful”. Para gadis yang akan menikah menghabiskan waktu beberapa bulan sebelum hari H  untuk membuat badan lebih berisi. Mereka diharuskan tinggal di sebuah “fat hut” dan paling tidak meminum 5 bejana susu berlemak per harinya.  Ada anggapan bahwa semakin gemuk si pengantin wanita, semakin tampak makmur si pengantin pria. Oiya, Si pengantin cowok harus tetep kurus biar bisa leluasa mengejar sapi di ladang. Bahkan ada juga pengantin pria yang bilang bahwa gadis gemuk mengingatkan pada sapi merah cantik yang mereka hadapi tiap hari.
source: http://www.simplysmithwick.com/2010/04/price-of-beauty-recap-uganda-and.html 
http://thelaurenashley.wordpress.com/category/discoveries/film/ 
Romawi Kuno

Dalam tradisi Romawi kuno, perempuan dianggap cantik jika berkulit putih pucat. Bagi mereka yang terlahir dengan kulit agak gelap, diperlukan semacam kosmetik untuk mencerahkan kulitnya, biasanya terbuat dari bubuk kapur dan timbal putih (yang kini diketahui beracun). Bulu di badan dianggap mengganggu kecantikan, kecuali rambut di kepala lho ya. Makanya, wanita Romawi kuno sudah mengenal yang namanya shaving. Standar cantik mereka saya rasa nggak jauh beda dengan standar kecantikan global jaman sekarang.
source: http://beautifulwithbrains.com/2010/04/02/beauty-history-cosmetics-secrets-of-the-ancient-romans/ 
Zaman Heian , Jepang, 794 - 1185 M


Menurut orang Jepang pada periode Heian, cewek cantik itu yang rambutnya panjaaaaang, mulutnya kecil mengerucut ala Geisha, pipi merah bulat ala Chibi Maruko Chan, hidung kecil ramping, mata sipit, serta alis tinggi mendekati garis rambut. Untuk mendapatkan alis tipe tersebut, méreka memangkas habis alis aslinya  dan menggambar alis palsu tinggi di bagian dahi.
http://asianhistory.about.com/od/japan/a/HeianBeauty.htm 
Surma, Ethiopia

Ada lagi yang aneh nih, menurut suku Surma di pedalaman Ethiopia, cewek cantik itu yang bibirnya dower. Sebelum menikah, para gadis suku itu dipakaikan semacam piringan dari tanah liat atau kayu yang disebut “sigaro” pada mulut bawah mereka. Semakin dower bibirnya, semakin menguntungkan mas kawinnya. Selain orang Surma, beberapa suku di pedalaman Amazon juga menerapkan hal ini.
Chin, Burma


Oke, kembali ke Burma..kali ini kita ke Provinsi Chin dimana cewek dengan muka bertato sempat dikatakan cantik dan kuat. Bayangkan deh, gadis kecil berumur 11-15 tahun dipakein tato di muka. Rasanya pasti sakit banget, sampai mereka dipegangi oleh penduduk desa. Kadang ada yang tidak bisa membuka mata atau berbicara selama seminggu saking sakitnya atau bengkak mukanya. Untunglah sekarang tradisi ini semakin kurang popular karena efek globalisasi.
http://www.odditycentral.com/pics/the-disappearing-tattooed-faces-of-burmas-chin-province.html 
Inggris, Era Ratu Elizabeth I


Pada zamannya, Ratu Elizabeth I mewakili standar kecantikan wanita Inggris. Kulit pucat begitu disukai karena melambangkan status yang tinggi. Asal tahu aja, orang miskin di Inggris kala itu berkulit gelap karena lamanya terpapar sinar matahari lantaran pekerjaan rendahan yang mengharuskan mereka berpanas-panasan. Rambut sang ratu yang berwarna terang juga ikutan ngetren. Banyak orang bahkan menggunakan cara ekstrim untung mencerahkan rambutnya, seperti mengaplikasikan urin ke rambut. Bagi yang desperate sama model rambutnya, tersedia wig dengan berbagai batu hiasan, tapi hanya orang kaya yang sanggup membelinya.
Cantik ala Korea (sekarang)


Hallyu wave aka demam budaya pop Korea emang lagi melanda dunia. Di Indonesia khususnya, drama korea diputar sehari bisa sampai tiga kali, kayak orang minum obat. Dunia musik terpengaruh dengan muculnya boysband dan girlsband dadakan. Nggak ketinggalan, pusat perbelanjaan ikut mendukung menjamurnya fashion Korea. Saya nggak anti Korea, mereka jualan kok, sah-sah saja. Cuma ada hal yang patut diwaspadai disini, yaitu obsesi mereka pada penampilan fisik. Klinik bedah kecantikan di sana konon sudah mejamur bagaikan salon di Jakarta, bahkan iklan-iklannya dengan mudah kita temui di tempat umum. Muka berbentuk V, badan letter S, mata bulat, hidung mancung kecil, dan bibir kecil ala komik sudah bukan hal mustahil untuk didapat di sana. Nggak heran muka artis-artisnya kebanyakan mirip. Ada  anggapan bahwa Anda akan bahagia jika Anda cantik, padahal buktinya nggak ada.  Persaingan hidup di sana ketat sekali dan sampai dengan saat ini Korea menjadi negara dengan tingkat bunuh tertinggi di antara negara-negara maju. Masih mau seperti mereka?
True Beauty


Definisi cantik di atas, nggak dipungkiri terbatas pada tempat dan waktu. Cantik menurut penduduk A, tapi aneh menurut penduduk B. Lalu ada nggak sih, definisi cantik secara universal?
Kalau masalah ini sih, saya lebih berpatokan pada dalil  ” Allah tidak memandang rupa kalian dan harta kalian, melainkan Allah memandang hati kalian dan amal kalian”.
Nah, daripada capek-capek mempermak fisik, mendingan mempermak hati. Hati yang cantik nggak akan luntur dan nggak akan menyengsarakan bahkan menguntungkan. Wanita yang cantik hatinya, akan menjaga tingkah lakunya, menjaga penampilan fisiknya, peduli lingkungannya dan berusaha memperdalam  ilmunya agar bisa berguna untuk orang lain...Nggak peduli dimanapun dia berada. Sayangnya nggak ada klinik permak hati. Namun setiap orang bisa melakukannya sendiri, hanya saja dibutuhkan usaha dan tekad yang keras untuk mendapatkannya. There will always be a price to pay...
Hasta Luego...

 







Selasa, 07 Februari 2012

Cara Bikin Jenggot dan kumis pake Potoshop II

Oke, kali ini kita bakal belajar cara bikin berewok+kumis yang tebel ala Osama bin Laden. Bagi yang belum tahu cara bikin kumis+jenggot tipis, silakan lihat di sini

B. Cara Bikin Kumis+Jenggot Tebal

Cara ini cenderung lebih simple dari yang pertama, jadi cekidot saja:
  • Pertama buka Photoshop, Open file yang akan diedit. 
  •  
  • Setelah itu, buat layer di atas foto..caranya seperti saya terangkan sebelumnya CTRL+Shift+N, beri nama sesuka Anda. Kemudian, pilih brush tool, kita edit dulu tipe brush-nya biar sesuai keinginan kita.Pilih brush tipe 'dune grass' yang besarnya 112 pt.

  • Klik "shape dinamics", sesuaikan dengan selera Anda, atau bisa nyontek punya saya
  • Klik juga "scattering" untuk mengacak bentuk brush-nya, geser2 sesuai selera Anda.
  •   
  • Nah, lengkap sudah persiapannya. Sapukan secukupnya. Maaf, punya saya sudah saya sapukan duluan :D ... Kalau sudah selesai, jadinya bisa seperti ini
  •  
Nah, Gimana? Anda bisa berkreasi sendiri kok. Bentuknya nggak harus sama kayak punya saya. Bisa juga seperti ini misalnya:

Yup, Selamat berkreasi..!

Cara Bikin Jenggot dan kumis pake Potoshop I

Well, this is my first time giving tutorial in Photoshop, and I’m just a beginner..jadi maaf kalo kurang jelas. Prinsip saya sih, betapa pun sedikit ilmu yang kita punya, kalau bisa bagilah biar bermanfaat. Naah... efek jenggot yang saya kenal di Photoshop ada dua macam. Yang pertama jenggot tipis tipe mafia gitu, trus yang kedua jenggot yang lebat tipe Osama bin Laden. Ini nih contohnya:
 
Suka yang mana?
Oiya, pertama-tama, I’d like to say Gomenasai to Nishikido Ryo-san berhubung potonya saya edit-edit.
Okelah, kita mulai tutorial yang pertama.
A. Cara Bikin Jenggot dan Kumis Tipis
·         Buka Adobe Photoshop, saya sendiri pake yang CS3, makin update makin baik deh. Kemudian, buka poto yang ingin Anda edit, caranya klik File>Open terus browse deh. 
 
·         Langkah kedua, buat layer baru di atas layer foto yang Anda buka tadi, pake aja shortcut CTRL+Shift+N , kasih nama “jenggot” atau apa aja terserah Anda. Kemudian, kita persiapkan untuk member alas jenggotnya, klik “color picker”, klik di wajah korban biar kita dapat warna yang sama dengan warna kulitnya. Kalau sudah di OK ya..


·         Klik “brush tool”, sesuaikan ukurannya dengan foto korban. Saya sendiri memakai softrounded brush dengan ukuran 14. Sapukan secara merata di muka korban.


·         Pilih Filter>Blur>Gaussian Blur  ...saya bikin 2,7 pixel, tapi Anda bebas berkreasi.
 
·         Langkah selanjutnya, kita kasih noise...caranya klik Filter>Noise>Add Noise . Jangan lupa contreng tulisan “monochromatic”-nya, Anda bisa pakai yang Gaussian ataupun Uniform. Saya sendiri memakai yang Gaussian dengan Amount 25,08.
 
·         Next... klik Filter>Blur>Radial Blur...pilih yang “zoom”, Quality-nya saya sarankan yang “best”. Amountnya secukupnya saja, jangan terlalu besar..kira-kira besarnya 4 sampai 6 deh.
  ·        Masih aneh kan? Ya iyalah, kan kita belum selesai..selanjutnya, pilih blending mode-nya yang tadinya “normal” ke “multiply”. Kalau bingung dimana letaknya, lihat tanda merah di gambar berikut.
·         Naah, udah mulai keliatan bagus kan? Selanjutnya tahap akhir, sesuaikan warnanya, ke Image>Adjustment>Black and White...geser2 deh segitiganya..bisa lihat punya saya nih.

·         kalau keliatan nggak rapi, bisa hapus kumis atau jenggotnya, tapi saya sarankan pilih brushnya yang bentuknya nggak beraturan ya...bisa lihat contoh di bawah.
·         Selesai deh, Anda bisa juga atur “brightness/contras”nya atau “curves”nya..caranya klik Image>Adjustment>Brightness/Contrast atau Curves. Yuk kita lihat hasilnya! Lumayan kan buat ngisengin orang...(jangan dink..), Wow...he looks so manly


BERSAMBUNG ke sini



Kamis, 02 Februari 2012

How Dare You !

Pagi-pagi sudah galau..ada aja yang memicu, Astaghfirullah... Saya tuh nggak pernah pasang password untuk komputer kantor yang saya pakai. Komputer itu bukan barang milik pribadi, selain itu buat jaga-jaga saja saat ada teman yang butuh komputer itu saat saya nggak ada. Padahal, di komputer itu tercatat rahasia-rahasia saya, password ke berbagai akun yang saya punya pun pake "remember my password" (ketahuan males ngetik). Saya nggak ambil pusing dengan privasi..di situlah letak salahnya.

 Pagi ini, setelah kemarin saya meninggalkan kantor untuk satu keperluan, saya temukan ada yang "menjelajahi" komputer saya. Saya tahu setelah mengecek "recent documents" di Ms. Word, OMG...ada file-file lama saya, yang seharusnya jadi rahasia...dibaca orang, dan orang itu jelas bukan saya. Saya pikir saya sudah aman, saya nggak mungkin sembarangan nyimpen file-file yang berisi rahasia saya.
Saya kaget setengah mati. Sebelumnya ada rekan yang pernah bilang "Mbak, tadi saya lihat Mbak lagi browsing apa aja, ternyata bla bla bla..". What??? dia liat saya browsing apa aja? untung saya lagi nggak buka situs aneh-aneh.

 Pliiis, kantor memang ruang publik, tapi tiap orang butuh privasi, mengingat lamanya kita berada di kantor, terlebih bagi saya yang manusia introvert. Kalau memang butuh suatu file terkait kerjaan, bisa kan nanya sama orang yang bersangkutan.

Saya jadi teringat cerita seorang penulis muslimah, yang kebetulan satu profesi dengan saya. Si Akhwat itu kena fitnah, dituduh menerima uang haram 10 juta. Setelah diselidiki, si akhwat sadar, itu isi cerpen yang dia buat dan disimpan di komputer kantor. Satu lagi korban manusia rempong.

Ok, I learned something... rahasiamu, kamu sendiri lah yang harus menjaganya. Komputer kantor memang bukan punya saya, tapi saya lah yang diserahi tugas untuk menjaganya. Password has been set...!!!

Rabu, 25 Januari 2012

Pengen dianggep pinter atau bodoh?


Mungkin sekitar 90% dari orang yang ditanya dengan pertanyaan di atas, condong ke pilihan pertama. Sisanya 10% nggak ambil pusing sama pertanyaan saya..”nggak penting amat sih”, emang sih..ini pikiran yang tiba-tiba terlintas di benak saya saja. Kesimpulannya, hampir 0% orang nggak mau dianggap bodoh (Hasil survey abal-abal). Saya pun berpikiran begitu, tapi itu duluuu...
Kenapa saya bisa berubah pikiran?... Jadi ceritanya ada seorang teman yang seriiing bgt underestimate sama saya, setiap kali saya antusias melakukan sesuatu dia pasti bilang “emang kamu bisa bla bla bla..”, Saat saya mengetahui hal yang tidak dia ketahui, “Pasti kamu barusan baca di wikipedia, yahoo, dll”, Saat dia tahu saya menguasai satu skill dia serta merta menghancurkan harga diri saya dengan membandingkan kemampuan saya dengan orang dengan kemampuan jauuh di atas saya versi dia. Pokoknya saya nggak ada bagusnya sama sekali di mata dia…tapi herannya kok dia masih mau berteman sama saya ya…Only God knows, mungkin karena saya nggak pernah marah kalo disepelekan. Prinsip saya sih, saya nggak rugi, kemampuan saya nggak berkurang hanya karena perkataannya.
Anyway, saya jadi belajar banyak…orang yang dianggap nggak mampu, sama sekali nggak punya beban…namun ketika dunia mengetahui bahwa dia berhasil melakukan suatu hal, kisahnya justru menginspirasi banyak orang, tengok saja Forrest Gump atau Hellen Keller misalnya…Yang pertama memang fiktif, tapi ambil aja esensi ceritanya, dia yang dianggap dungu, berkat kerja kerasnya bisa berhasil dan kemudian memotivasi banyak orang. Hellen Keller, dia tuli dan buta sejak bayi, alhasil dia hampir nggak bisa ngomong karena bayi belajar berkomunikasi dari pendengaran dan penglihatan. Saat dia berhasil jadi sarjana, belajar bahasa asing, menjadi dosen dan penulis..apa kata dunia? standing applause dimana-mana.
Orang yang dianggap pinter kadang terbebani, walau mereka nggak ngerasa. Harapan semua orang ada di pundaknya, dan kalaupun mereka sukses, itu dianggap hal yang sangat wajar tanpa orang tahu betapa kerasnya dia telah berusaha.
Nah, enakan dianggap bodoh kan? eh, sebenarnya nggak bodo sih, dianggap nggak pinter deh...
Saat kita berhasil melakukan sesuatu, orang akan berkata “Waah, kok bisa sih..ajarin dong..Kalo kamu bisa aku juga harusnya bisa dong”, Naah, bisa jadi ajang sharing ilmu plus motivasi. Bonusnya, orang yang nyepelein kita pastinya rada nyesel :D
Kalo orang pinter yang berhasil melakukan sesuatu, “Yah, kamu mah apa aja bisa..aku mana bisa kayak gitu”...Nah, si orangnya minder duluan, padahal si orang pinter pasti belajar juga, gak langsung sim salabim bisa..
Pilih yang mana? Hahahahaha

--Pesan: jangan marah kalau dianggap bodoh, santai bung..!!! Tetep semangat tingkatkan kualitas diri--

Selasa, 10 Januari 2012

Kedelai


Ada kedelai rebus di meja tengah ruang kerja saya...
Seketika ingatan saya melayang…lebih tinggi dari atap gedung 20 lantai ini, menuju ke tenggara, sekitar arah jam 4 dari Jakarta…mendaki gunung, lewati lembah (kayak ninja hatori), sungai, sawah, dan sampailah di daerah pesisir pantai selatan bernama Kebumen, 13-15 tahun yang lalu.
Ternyata beberapa butir kedelai bisa menjadi sebuah mesin waktu ya..
Kembali ke masa ketika semua masalah begitu sederhana…lupa ngerjain PR, dimarahin orang tua , berantem sama adik2, bertengkar sama teman..
Begitu jam pulang sekolah tiba, 12.45 saya dan teman2 berjanji akan main ke sawah sekitar jam 13.30. Saat itu sedang kemarau, sehabis panen padi. Para petani di desa saya mengakali sawah yang belum bisa ditanami padi untuk panen berikutnya dengan dua cara, dibuat pabrik batu bata dadakan atau ditanami keledai, kacang ijo atau palawija lain yg nggak butuh banyak air untuk tumbuh.
Matahari terik banget, di sawah kan memang jarang ada pohon gede..sebagian besar pemilik sawah sudah memanen keledainya. Inilah yang kami tunggu, masa pasca panen kedelai dimana masih banyak butir2 kedelai yang tertinggal di area sawah maupun pematangnya. Mencuri? nggak juga, si pemilik sudah ikhlas kok, aktivitas ini sudah sangat umum di daerah saya…lagian hanya beberapa butir nggak akan merugikan mereka, toh mereka nggak bakal meriksa kembali sawahnya untuk mengambil butir2 kedelai yang tertinggal.
Kami berangkat dengan membawa alat tempur masing2, biasanya sih berupa wadah dari plastik yang berlubang2 untuk tempat kedelai nanti. Dimulailah pencarían…menyusuri tapak demi tapak tanah persawahan yang kering, kadang tanpa alas kaki. Senang sekali rasanya saat melihat kedelai berceceran, nggak lama kami pun sudah mengumpulkan kedelai yang lumayan banyak. Rasa senang berubah menjadi puas saat tahu bahwa saya berhasil mengumpulkan kedelai lebih banyak dari teman-teman.
Saat matahari sudah condong dan adzan ashar terdengar, pencarían dihentikan dan kami beranjak pulang. Jangan pikir kami langsung pulang ke rumah, kami biasanya mampir dulu ke gundukan jerami. Para petani biasa mengumpulkan jerami untuk kemudian dibakar dan dijadikan pupuk. Saat belum dibakar, gunungan2 jerami itu menjadi taman bermain di tengah sawah. Kami biasa menaikinya dan loncat2 di atasnya, sambil teriak atau nyanyi biar lebih mendramatisir. Tumpukan jerami itu trampolín kami.  Angin di sawah benar-benar mantap…kami tertawa kegirangan saat jatuh dan terguling-guling menuruni gunung jerami, begitu sampai kami puas dan kemudian pulang ke rumah.
Sampai di rumah, kedelai dicuci kemudian direbus sambil dibubuhi garam. Biasanya paman saya yang membantu masak, saya sendiri harus mandi. Ternyata gunungan jerami itu nikmat yang berbalut  kesengsaraan. Saat mandi, kulit yang tergesek jerami terasa sedikit perih..tapi saya dan teman-teman nggak pernah kapok untuk main lagi.
Sehabis mandi dan solat biasanya saya dan keluarga menonton drama China di TV, saat itulah kedelai rebús itu dihidangkan. Ibu yang baru pulang kerja pasti tanya “dapat kedelai dari mana?”, saya jawab saja kalau itu hasil jerih payah saya memulung di sawah sesorean. Ibu nggak pernah marah anak ceweknya lari-larian di sawah, kulitnya terbakar matahari atau belepotan lumpur saat musim hujan. Asal nggak lupa mandi, solat dan ngaji..itu kata beliau, eh..makan juga sih, soalnya saya susah makan waktu kecil.
Nggak sadar keledainya di meja kantor dah abis, saya pun kembali ke Jakarta, di Januari 2012. Entah kapan lagi saya biasa memunguti kedelai sisa panen bersama teman dan menaiki gunungan jerami.