Oke, kali ini kita bakal belajar cara bikin berewok+kumis yang tebel ala Osama bin Laden. Bagi yang belum tahu cara bikin kumis+jenggot tipis, silakan lihat di sini
B. Cara Bikin Kumis+Jenggot Tebal
Cara ini cenderung lebih simple dari yang pertama, jadi cekidot saja:
Pertama buka Photoshop, Open file yang akan diedit.
Setelah itu, buat layer di atas foto..caranya seperti saya terangkan sebelumnya CTRL+Shift+N, beri nama sesuka Anda. Kemudian, pilih brush tool, kita edit dulu tipe brush-nya biar sesuai keinginan kita.Pilih brush tipe 'dune grass' yang besarnya 112 pt.
Klik "shape dinamics", sesuaikan dengan selera Anda, atau bisa nyontek punya saya
Klik juga "scattering" untuk mengacak bentuk brush-nya, geser2 sesuai selera Anda.
Nah, lengkap sudah persiapannya. Sapukan secukupnya. Maaf, punya saya sudah saya sapukan duluan :D ... Kalau sudah selesai, jadinya bisa seperti ini
Nah, Gimana? Anda bisa berkreasi sendiri kok. Bentuknya nggak harus sama kayak punya saya. Bisa juga seperti ini misalnya:
Well, this is my first time giving tutorial in Photoshop, and I’m just a beginner..jadi maaf kalo kurang jelas. Prinsip saya sih, betapa pun sedikit ilmu yang kita punya, kalau bisa bagilah biar bermanfaat. Naah... efek jenggot yang saya kenal di Photoshop ada dua macam. Yang pertama jenggot tipis tipe mafia gitu, trus yang kedua jenggot yang lebat tipe Osama bin Laden. Ini nih contohnya:
Suka yang mana?
Oiya, pertama-tama, I’d like to say Gomenasai to Nishikido Ryo-san berhubung potonya saya edit-edit.
Okelah, kita mulai tutorial yang pertama.
A. Cara Bikin Jenggot dan Kumis Tipis
·Buka Adobe Photoshop, saya sendiri pake yang CS3, makin update makin baik deh. Kemudian, buka poto yang ingin Anda edit, caranya klik File>Open terus browse deh.
·Langkah kedua, buat layer baru di atas layer foto yang Anda buka tadi, pake aja shortcut CTRL+Shift+N , kasih nama “jenggot” atau apa aja terserah Anda. Kemudian, kita persiapkan untuk member alas jenggotnya, klik “color picker”, klik di wajah korban biar kita dapat warna yang sama dengan warna kulitnya. Kalau sudah di OK ya..
·Klik “brush tool”, sesuaikan ukurannya dengan foto korban. Saya sendiri memakai softrounded brush dengan ukuran 14. Sapukan secara merata di muka korban.
·Pilih Filter>Blur>Gaussian Blur ...saya bikin 2,7 pixel, tapi Anda bebas berkreasi.
·Langkah selanjutnya, kita kasih noise...caranya klik Filter>Noise>Add Noise . Jangan lupa contreng tulisan “monochromatic”-nya, Anda bisa pakai yang Gaussian ataupun Uniform. Saya sendiri memakai yang Gaussian dengan Amount 25,08.
·Next... klik Filter>Blur>Radial Blur...pilih yang “zoom”, Quality-nya saya sarankan yang “best”. Amountnya secukupnya saja, jangan terlalu besar..kira-kira besarnya 4 sampai 6 deh.
·Masih aneh kan? Ya iyalah, kan kita belum selesai..selanjutnya, pilih blending mode-nya yang tadinya “normal” ke “multiply”. Kalau bingung dimana letaknya, lihat tanda merah di gambar berikut.
·Naah, udah mulai keliatan bagus kan? Selanjutnya tahap akhir, sesuaikan warnanya, ke Image>Adjustment>Black and White...geser2 deh segitiganya..bisa lihat punya saya nih.
·kalau keliatan nggak rapi, bisa hapus kumis atau jenggotnya, tapi saya sarankan pilih brushnya yang bentuknya nggak beraturan ya...bisa lihat contoh di bawah.
·Selesai deh, Anda bisa juga atur “brightness/contras”nya atau “curves”nya..caranya klik Image>Adjustment>Brightness/Contrast atau Curves. Yuk kita lihat hasilnya! Lumayan kan buat ngisengin orang...(jangan dink..), Wow...he looks so manly
Pagi-pagi sudah galau..ada aja yang memicu, Astaghfirullah... Saya tuh nggak pernah pasang password untuk komputer kantor yang saya pakai. Komputer itu bukan barang milik pribadi, selain itu buat jaga-jaga saja saat ada teman yang butuh komputer itu saat saya nggak ada. Padahal, di komputer itu tercatat rahasia-rahasia saya, password ke berbagai akun yang saya punya pun pake "remember my password" (ketahuan males ngetik). Saya nggak ambil pusing dengan privasi..di situlah letak salahnya.
Pagi ini, setelah kemarin saya meninggalkan kantor untuk satu keperluan, saya temukan ada yang "menjelajahi" komputer saya. Saya tahu setelah mengecek "recent documents" di Ms. Word, OMG...ada file-file lama saya, yang seharusnya jadi rahasia...dibaca orang, dan orang itu jelas bukan saya. Saya pikir saya sudah aman, saya nggak mungkin sembarangan nyimpen file-file yang berisi rahasia saya.
Saya kaget setengah mati. Sebelumnya ada rekan yang pernah bilang "Mbak, tadi saya lihat Mbak lagi browsing apa aja, ternyata bla bla bla..". What??? dia liat saya browsing apa aja? untung saya lagi nggak buka situs aneh-aneh.
Pliiis, kantor memang ruang publik, tapi tiap orang butuh privasi, mengingat lamanya kita berada di kantor, terlebih bagi saya yang manusia introvert. Kalau memang butuh suatu file terkait kerjaan, bisa kan nanya sama orang yang bersangkutan.
Saya jadi teringat cerita seorang penulis muslimah, yang kebetulan satu profesi dengan saya. Si Akhwat itu kena fitnah, dituduh menerima uang haram 10 juta. Setelah diselidiki, si akhwat sadar, itu isi cerpen yang dia buat dan disimpan di komputer kantor. Satu lagi korban manusia rempong.
Ok, I learned something... rahasiamu, kamu sendiri lah yang harus menjaganya. Komputer kantor memang bukan punya saya, tapi saya lah yang diserahi tugas untuk menjaganya. Password has been set...!!!
Mungkin sekitar 90% dari orang yang ditanya dengan pertanyaan di atas, condong ke pilihan pertama. Sisanya 10% nggak ambil pusing sama pertanyaan saya..”nggak penting amat sih”, emang sih..ini pikiran yang tiba-tiba terlintas di benak saya saja. Kesimpulannya, hampir 0% orang nggak mau dianggap bodoh (Hasil survey abal-abal). Saya pun berpikiran begitu, tapi itu duluuu...
Kenapa saya bisa berubah pikiran?... Jadi ceritanya ada seorang teman yang seriiing bgt underestimate sama saya, setiap kali saya antusias melakukan sesuatu dia pasti bilang “emang kamu bisa bla bla bla..”, Saat saya mengetahui hal yang tidak dia ketahui, “Pasti kamu barusan baca di wikipedia, yahoo, dll”, Saat dia tahu saya menguasai satu skill dia serta merta menghancurkan harga diri saya dengan membandingkan kemampuan saya dengan orang dengan kemampuan jauuh di atas saya versi dia. Pokoknya saya nggak ada bagusnya sama sekali di mata dia…tapi herannya kok dia masih mau berteman sama saya ya…Only God knows, mungkin karena saya nggak pernah marah kalo disepelekan. Prinsip saya sih, saya nggak rugi, kemampuan saya nggak berkurang hanya karena perkataannya.
Anyway, saya jadi belajar banyak…orang yang dianggap nggak mampu, sama sekali nggak punya beban…namun ketika dunia mengetahui bahwa dia berhasil melakukan suatu hal, kisahnya justru menginspirasi banyak orang, tengok saja Forrest Gump atau Hellen Keller misalnya…Yang pertama memang fiktif, tapi ambil aja esensi ceritanya, dia yang dianggap dungu, berkat kerja kerasnya bisa berhasil dan kemudian memotivasi banyak orang. Hellen Keller, dia tuli dan buta sejak bayi, alhasil dia hampir nggak bisa ngomong karena bayi belajar berkomunikasi dari pendengaran dan penglihatan. Saat dia berhasil jadi sarjana, belajar bahasa asing, menjadi dosen dan penulis..apa kata dunia? standing applause dimana-mana.
Orang yang dianggap pinter kadang terbebani, walau mereka nggak ngerasa. Harapan semua orang ada di pundaknya, dan kalaupun mereka sukses, itu dianggap hal yang sangat wajar tanpa orang tahu betapa kerasnya dia telah berusaha.
Nah, enakan dianggap bodoh kan? eh, sebenarnya nggak bodo sih, dianggap nggak pinter deh...
Saat kita berhasil melakukan sesuatu, orang akan berkata “Waah, kok bisa sih..ajarin dong..Kalo kamu bisa aku juga harusnya bisa dong”, Naah, bisa jadi ajang sharing ilmu plus motivasi. Bonusnya, orang yang nyepelein kita pastinya rada nyesel :D
Kalo orang pinter yang berhasil melakukan sesuatu, “Yah, kamu mah apa aja bisa..aku mana bisa kayak gitu”...Nah, si orangnya minder duluan, padahal si orang pinter pasti belajar juga, gak langsung sim salabim bisa..
Pilih yang mana? Hahahahaha
--Pesan: jangan marah kalau dianggap bodoh, santai bung..!!! Tetep semangat tingkatkan kualitas diri--
Ada kedelai rebus di meja tengah ruang kerja saya...
Seketika ingatan saya melayang…lebih tinggi dari atap gedung 20 lantai ini, menuju ke tenggara, sekitar arah jam 4 dari Jakarta…mendaki gunung, lewati lembah (kayak ninja hatori), sungai, sawah, dan sampailah di daerah pesisir pantai selatan bernama Kebumen, 13-15 tahun yang lalu.
Ternyata beberapa butir kedelai bisa menjadi sebuah mesin waktu ya..
Kembali ke masa ketika semua masalah begitu sederhana…lupa ngerjain PR, dimarahin orang tua , berantem sama adik2, bertengkar sama teman..
Begitu jam pulang sekolah tiba, 12.45 saya dan teman2 berjanji akan main ke sawah sekitar jam 13.30. Saat itu sedang kemarau, sehabis panen padi. Para petani di desa saya mengakali sawah yang belum bisa ditanami padi untuk panen berikutnya dengan dua cara, dibuat pabrik batu bata dadakan atau ditanami keledai, kacang ijo atau palawija lain yg nggak butuh banyak air untuk tumbuh.
Matahari terik banget, di sawah kan memang jarang ada pohon gede..sebagian besar pemilik sawah sudah memanen keledainya. Inilah yang kami tunggu, masa pasca panen kedelai dimana masih banyak butir2 kedelai yang tertinggal di area sawah maupun pematangnya. Mencuri? nggak juga, si pemilik sudah ikhlas kok, aktivitas ini sudah sangat umum di daerah saya…lagian hanya beberapa butir nggak akan merugikan mereka, toh mereka nggak bakal meriksa kembali sawahnya untuk mengambil butir2 kedelai yang tertinggal.
Kami berangkat dengan membawa alat tempur masing2, biasanya sih berupa wadah dari plastik yang berlubang2 untuk tempat kedelai nanti. Dimulailah pencarían…menyusuri tapak demi tapak tanah persawahan yang kering, kadang tanpa alas kaki. Senang sekali rasanya saat melihat kedelai berceceran, nggak lama kami pun sudah mengumpulkan kedelai yang lumayan banyak. Rasa senang berubah menjadi puas saat tahu bahwa saya berhasil mengumpulkan kedelai lebih banyak dari teman-teman.
Saat matahari sudah condong dan adzan ashar terdengar, pencarían dihentikan dan kami beranjak pulang. Jangan pikir kami langsung pulang ke rumah, kami biasanya mampir dulu ke gundukan jerami. Para petani biasa mengumpulkan jerami untuk kemudian dibakar dan dijadikan pupuk. Saat belum dibakar, gunungan2 jerami itu menjadi taman bermain di tengah sawah. Kami biasa menaikinya dan loncat2 di atasnya, sambil teriak atau nyanyi biar lebih mendramatisir. Tumpukan jerami itu trampolín kami. Angin di sawah benar-benar mantap…kami tertawa kegirangan saat jatuh dan terguling-guling menuruni gunung jerami, begitu sampai kami puas dan kemudian pulang ke rumah.
Sampai di rumah, kedelai dicuci kemudian direbus sambil dibubuhi garam. Biasanya paman saya yang membantu masak, saya sendiri harus mandi. Ternyata gunungan jerami itu nikmat yang berbalut kesengsaraan. Saat mandi, kulit yang tergesek jerami terasa sedikit perih..tapi saya dan teman-teman nggak pernah kapok untuk main lagi.
Sehabis mandi dan solat biasanya saya dan keluarga menonton drama China di TV, saat itulah kedelai rebús itu dihidangkan. Ibu yang baru pulang kerja pasti tanya “dapat kedelai dari mana?”, saya jawab saja kalau itu hasil jerih payah saya memulung di sawah sesorean. Ibu nggak pernah marah anak ceweknya lari-larian di sawah, kulitnya terbakar matahari atau belepotan lumpur saat musim hujan. Asal nggak lupa mandi, solat dan ngaji..itu kata beliau, eh..makan juga sih, soalnya saya susah makan waktu kecil.
Nggak sadar keledainya di meja kantor dah abis, saya pun kembali ke Jakarta, di Januari 2012. Entah kapan lagi saya biasa memunguti kedelai sisa panen bersama teman dan menaiki gunungan jerami.
Semua berawal dari kesukaan saya sama Kimia...Once I wanted to be a chemist..tapi gagal, haha.
And I end up like this, being a civil servant. Tapi tak ada yg patut disesali sepanjang kita berusaha menjadi manusia yg berguna. Sorry ngelantur..
Kebiasaan saya saat sudah jenuh bekerja adalah browsing..apa aja, terutama yg berkaitan dengan minat dan hobi saya. Nah, entah kenapa beberapa saat yang lalu saya pengin tahu ttg ‘jokes about chemistry’, kira2 Kimia yang kesannya serius bisa dibikin lawakan gak sih...
Ternyata banyak situs2 yg memuat jokes semacam itu, lucu2 (menurut saya sih)…Ini diantaranya, cekidot:
***
Q: What is the most important rule in chemistry? A: Never lick the spoon!
Two chemists go into a restaurant.
The first one says "I think I'll have an H2O."
The second one says "I think I'll have an H2O too" -- and he died.(keterangan: H2O too bisa dibaca H2O2, itu rumus kimia peroksida, senyawa yg sering dipakai sebagai pemutih dan disinfektan)
Money has recently been discovered to be a not-yet-identified super heavy element.
The proposed name is: Un-obtainium.
Jadi gini, di situs itu banyak yg ngasih komen kan…Ada seseorang yg ngasal bilang “Nerd Alert”. Nerd itu sih arti singkatnya semacam kutu buku yang cupu gitu. Wuiih, kok ada orang rempong gitu ya, komen itu pun lantas dibalas komen lain, intinya gini “If there is no nerd, there would be no computer, phone, games, and other amazing devices. This world would be definitely different”.
Istilah nerd gitu sering ditempelin sama anak yg kesannya doyan belajar, menurut saya sih udah termasuk bullying secara verbal. Kebayang nggak sih, orang2 semacam Einstein, Edison, bahkan Mark Zuckerberg dan manusia pintar lain sewaktu kecil dikasih cap gitu dan setelah dewasa justru memberi sumbangsih pada dunia. Terus apa yang sudah diberikan oleh si pengejek itu?
Dikasih cap nerd itu bukan akhir dunia kok, harusnya bangga dong, dianggap kutu buku...Menuntut ilmu kan hukumnya wajib. Pada kenyataannya si pengejek justru menjadi pundi2 uang bagi si Nerd, lha wong mereka beli barang hasil ciptaannya, selain itu nama si Nerd juga terekam dalam sejarah. Kalo udah gitu sekarang siapa yang menang?